audyy

Foto saya
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
just ordinary girl but into to change super girl

take time to realize

on 23.12.11
06.15
kamis hanyalah kamis. satu hari dari seminggu yang sangat melelahkan karena malamnya begadang untuk menyiapkan ujian hari ini. aku terbangun dari tidurku dan entah mimpi apa yang aku tidak pernah ampu untuk mengingatnya, seperti biasa. aku meraih benda mungil berwarna hitam di meja samping tempat tidurku, lalu mengakses sebuah situs yang sudah sangat familiar saking seringnya aku buka. Ku perhatikan status updates yang beredar pada hari itu, taulah aku ternyata hari ini berbeda. aku tersenyum miris, segurat wajah tegas terlintas di benakku. tapi hanya sepersekian detik sebelum akhirnya aku sadar aku akan telat datang ke ruang ujian. aku segera menyambar handukku dan berlari ke kamar mandi yang (untungya) terletak tepat di samping kamarku.

07.45
sekelompok orang yang sepertinya tidak memiliki jadwal ujian pagi berkeliaran di lingkungan kampus, sambil berjalan menuju ruang ujian aku setengah melamun: "ah, mana mungkin dia tahu ini hari apa. kalaupun dia tau, itu tak akan berarti apa apa baginya".

15.45
"audy, udah ngucapin?" tanya temanku pelan agar tidak terlalu kentara sedang mengobrol di tengah keramaian kantin. aku menyerngit kebingungan untuk beberapa saat lalu mengerti apa yang dimaksudnya. "oh.. belum..." "ga tau juga mau ngucapin atau engak" tambahku lagi.

20.56
setelah seharian beraktifitas dan hilir mudik ke gym untuk mendukung tim kelas yang malam itu tanding futsal, aku kembali ke kamar dan hanya menemukan chika sendirian di kamar. Pada malam hari begini teman kamarku memang terbiasa tidak berada di kamar. paling juga pergi jalan seperti biasa. setelah berbasa basi seadanya (kalau kecapean aku tidak bisa berbicara terlalu banyak) aku langsung bergegas ke kamar mandi dan menyegarkan kembali tubuh dan jiwaku dari kepenatan seharian yang panjang.

kembali terlintas di benakku sosok itu. wanita tegas yang selama 19 tahun ini ku kenal. tipe orang yang tidak romantis dan jarang menunjukkan ekspresi kasih sayangnya. Daripada itu, beliau lebih pintar dalam menunjukkan emosinya. sosok yang sangat jarang memuji ketika anak anaknya berhasil meraih sebuah prestasi. sosok yang seumur hidupku baru sekali aku melihatnya menangis dan benar benar menangis, yaitu saat aku pergi meninggalkannya ke tempat ini, ke tempatku melanjutkan studinya ke jenjang perguruan tinggi.

harus kuakui, sejak kecil aku tidak terlalu dekat dengan bunda, dalam artian, aku canggung jika harus berbagi rasa dan mengekspresikan kasih sayang dengannya. aku lebih mudah melakukan semua itu dengan alhamarhum ayahku dulu. sangat mudah untuk mengungkapkan betapa aku sangat merindukan betapa aku merindukan ayahku . tapi jika aku harus mengatakan hal yang sama pada bunda, entah bagaimana, lidahku serasa kelu. seolah ada jembatan kasat mata yang membatasi kami.


21.23
aku kembali ke kamar, dan disana tetap masih hanya ada chika sedang menelpon, aku pikir dia menelpon cowonya seperti biasa. ternyata dia menelpon ibunya. dan aku hanya bisa terdiam ketika mendengarnya menyanyikan sebuah lagu untuk ibunya via telepon. sesaat aku membayangkan jika yang waktu itu melakukan hal itu adalah aku, tapi rasanya mustahil. bahkan untuk membayangkannya saja rasanya sulit sekali, apalagi melakukannya. kenapa orang bisa semudah itu mengungkapkan perasaan mereka pada ibu mereka? lalu kenapa aku tidak?

sesaat ku lirik benda mungil yang terletak di atas seprai biru kasur teman kamarku, HPku. ragu ragu aku meraihnya. menekan shortcut 'write new' di salah satu navigasinya lagu mulai mengetik.

bunda ! tau ga ini hri apa?
ini hari ibu.
selamat hari ibu ya bun!

tidak. bukan seperti itu.

bun, selamat hari ibu!
audy sayang Bunda!

oh tidak.

bun, selamat hari ibu ya
semoga sukses selalu,
dipanjangkan umur,
dimurahkan rejeki,
bisa cepat naik haji,
dan semakin tabah menghadapi anak anaknya
yang nakal nakal

lagi lagi aku menghapusnya.

Bun, selamat hari ibu.

akhirnya hanyalah rentetan kata yang sangat singkat itu yang dapat terkirim dari HPku.

hanya butuh beberapa detik untuk menerima balasannya. hal yang membuatku sangat takjub karena bunda jarang membalas sms. ini pasti rekor tercepatnya.

aku membuka pesan tersebut. isinya cukup sukses untuk membuatku kebingungan harus tertawa ataukah menangis. akhirnya aku melakukan kedua hal tersebut pada saat bersamaan. tertawa dan menangis.

kok telat sekali de?

sederhana. tapi cukup memberikanku arti dan menghapus segala macam asumsi yang salah selama 19 tahun belakangan.

ya, akhirnya aku mengerti, ternyata bunda menungguku seharian untuk membaca ucapan 'selamat hari ibu' itu dariku.. betapa bodohnya aku sempat berpikir bahwa bunda akan mengabaikan ucapan dariku itu. betapa bodohnya aku untuk sempat meragukan betapa besarnya bunda menyayangiku. betapa bodohnya aku andai saja waktu itu aku keluar dari navigasi 'write new' HPku dan tidak jadi mengirimkan ucapan apapun..

 Audy Sayang Bunda :)

love bunda.. because god loves her more than anyone in this world.