ini caraku ...

lelah karena perjalanan sore tadi,
tersirat beberapa kenangan lalu yang baru saja terlintas di pikiranku,
tubuh ini terasa berat,
aku berencana berbaring sebentar untuk hilangkan lelah,
kertas putihnya tak lagi putih,
abstrak tak berarah seperti memori usang yang baru saja kembali,
aku mengela nafas,
sayup-sayup kudengar suara pintu kamar tetangga asrama terbuka dan tertutup,
tangan yang tadinya kuat,
kian lama mulai sadar akan masanya,
tergeletak bersamaan dengan jatuhnya pensil yang tadinya tergenggam erat pada kepalan tangan ini,



yang aku tau teori memang hanyalah sebuah teori ..
hitam dan putih hanya milik mereka yang bermain warna,
benar salah hanyalah milik matematika,
aku tidak peduli,
yang paling penting adalah bagaimana aku dapat MENEMUKAN caraku sendiri,
bersiap menghadapi apapun yang menghalangiku ..
kali ini aku tidak butuh untaian kata,
aku juga tidak membutuhkan buku ..
aku hanya butuh PENCIPTAKU untuk menemaniku belajar,
disertai doa sang ibu yang selalu mendukungku
menata setiap helaian kertas yang akan menjadi kenangan anak cucuku kelak ..